oleh : Edison Kiwo
Hai Kawan-Kawan, Seperjuanganku
Ingatlah Bahwa Kami Terpisah Antara Mama Dan Papa Jauh Di Kampung Alaman
Disana Lalu Datang Melewati Daratan Tinggi Atau Gunung Sambil Merasa
Tiupan Angin Bukan Karena Keramaian Kota Namun Hanya Mempunyai Suatu
Tujuan Yang Jelas Yaitu Hanya Karena Ilmu. Sungguh Benar Kota Study
Pertanyaan Adalah.
Apa Yang Saya Buat? Pertanyaan Singkat Ini Bukan Hanya Sekedar Menjawab Tetapi Jawablah Lalu Merenungkan Dalam Diri Kita Masing-Masing.
Kawan Seperjuanganku Ketahuilah Bahwa Cerita Ibu Yang Segalahnya Dan
Merefleksikan Kalimat Dibawah Ini Bahwa Mama Melahirkanmu Bertaruan
Nyawa Yang Begitu Merasakan Sakitnya Dan Membesarkanmu Sekuat Tenaga Dan
Iklas Tanpa Rasa Lelah Hingga Sampai Saat Ini Kehidupan Mama Yang
Memilikirasa Cinta Dan Kasih Sayang Anaknya Yang Selalu Mencucurkan Aer
Mata.
Namun Bukti Dari Pada Mama Kasih Sayang Anaknya Mama Selalu Duduk Dan Melipat Kaki Demi Anaknya Walaupun Tempat Pembuangan Sampa Disitulah Mama Tahan Lapar, Tahan Panas, Tahan Hujan, Tahan Dingin Demi Anaknya Begitu Mama Merasakan Massa Depan Kau Dan Aku Yang Sedang Berjuang Menjual Hasil Kerja Dari Pada Papa Yang Selalu Mengeluarkan Keringat Namun Kedapatan Hasil Usaha Papa Dan Mama Tidak Seberapa Hanya Sangat Minim Yang Mereka Miliki Tetapi Mama Cicil Kedapatan Hasil Usaha Yang Sangat Minim Itu Demi Perjuangan Anak Kita Untuk Massa Depan
"PESAN DARI PAPA DAN MAMA"
Anak Ku Yang Tersayang, Bila Kemana Anak Pergi Demi Massa Depanmu Berjuanglah Dengan Sungguh-Sungguh Dan Jangan Sampai Putus Assa, Lihatlah Kondisi Saya Harus Terwujud.
Dengan Kekurangan, Saya Duduk Di Pasar Kago Jual sayur mayur Berjam-Jam Hujan Dan Panas Pun Untuk Seribu Rupiah, Kadang Jualan Tidak Laku Buang Dikadang, Sambil Menetes Aer Mata.
Anak ku gunakanlah Seribu Rupiah Yang Ku Berikan Ini Sebaik baik Muking, Karena Inilah Hasil Susah Pajakku, Saya Panjatkan Doa Buatmu Untuk Berhasil Tentu Anak Pulang Denga Sorak-Soray.
Saya Semakin Tua Tentu Anak Tidak Lihat Saya, Saat Saya Pergi, Muking Saya Tetesan Aer Mata Pipihmu Dari Ratauan Orang.
Ingat Pesan Ini Sambil Menuntut Ilmu Ditanah Orang Hingga Anak Sukses.
Akhirnya Papa Dan Mama Menunggu Hasil Penghorbanan Yang Kami Bawah Ke Kampung Halaman.
Namun Papa Dan Mama Ternyata Sudah mendahului Kita Sehingga Hasil Dari Pada Perjuangan Kita Biarlah Hanjut Di kali Malagai,,,,,,,
“AN NEBI IJAZAH WARAK NIO MALAGAI ARUWAK” MBUALY....
By. Putra Pinggiran CHiwo Manggu...
Namun Bukti Dari Pada Mama Kasih Sayang Anaknya Mama Selalu Duduk Dan Melipat Kaki Demi Anaknya Walaupun Tempat Pembuangan Sampa Disitulah Mama Tahan Lapar, Tahan Panas, Tahan Hujan, Tahan Dingin Demi Anaknya Begitu Mama Merasakan Massa Depan Kau Dan Aku Yang Sedang Berjuang Menjual Hasil Kerja Dari Pada Papa Yang Selalu Mengeluarkan Keringat Namun Kedapatan Hasil Usaha Papa Dan Mama Tidak Seberapa Hanya Sangat Minim Yang Mereka Miliki Tetapi Mama Cicil Kedapatan Hasil Usaha Yang Sangat Minim Itu Demi Perjuangan Anak Kita Untuk Massa Depan
"PESAN DARI PAPA DAN MAMA"
Anak Ku Yang Tersayang, Bila Kemana Anak Pergi Demi Massa Depanmu Berjuanglah Dengan Sungguh-Sungguh Dan Jangan Sampai Putus Assa, Lihatlah Kondisi Saya Harus Terwujud.
Dengan Kekurangan, Saya Duduk Di Pasar Kago Jual sayur mayur Berjam-Jam Hujan Dan Panas Pun Untuk Seribu Rupiah, Kadang Jualan Tidak Laku Buang Dikadang, Sambil Menetes Aer Mata.
Anak ku gunakanlah Seribu Rupiah Yang Ku Berikan Ini Sebaik baik Muking, Karena Inilah Hasil Susah Pajakku, Saya Panjatkan Doa Buatmu Untuk Berhasil Tentu Anak Pulang Denga Sorak-Soray.
Saya Semakin Tua Tentu Anak Tidak Lihat Saya, Saat Saya Pergi, Muking Saya Tetesan Aer Mata Pipihmu Dari Ratauan Orang.
Ingat Pesan Ini Sambil Menuntut Ilmu Ditanah Orang Hingga Anak Sukses.
Akhirnya Papa Dan Mama Menunggu Hasil Penghorbanan Yang Kami Bawah Ke Kampung Halaman.
Namun Papa Dan Mama Ternyata Sudah mendahului Kita Sehingga Hasil Dari Pada Perjuangan Kita Biarlah Hanjut Di kali Malagai,,,,,,,
“AN NEBI IJAZAH WARAK NIO MALAGAI ARUWAK” MBUALY....
By. Putra Pinggiran CHiwo Manggu...